Bodoh, Pintar dan Bijak
Ditulis Oleh Kiran YatmorejoBodoh, Pintar dan Bijak |
Rumah ibadah dibaguskan dimana-mana. Tapi apa jadinya jika yang bagus cuma tembok, lantai dan atap, tapi tidak pada tata nilainya. Apa jadinya kalau pembangunan salah orientasi? Cuma berujung ironi. Akan banyak ilmu tak bermanfaat, banyak massa tidak menghasilkan apa-apa, bayak orang beribadah tapi sedikit yang diberi pentunjuk. Coba anda simak ulasan saya sebelumnya tentang Cara Mencicipi Kelezatan Iman
Kepintaran sungguh alat menuju bijak, bukan kepentingan. Kemerosotan yang pernah kita alami adalah hasil penurunan kepiƱtaran dan kebijaksanaan. Jika ransum atlet dikorupsi, maka sulit untuk meminta atlet berperstasi. Bukan karena otot mereka lemah, tapi karena hatinya lemah oleh luka dan kecewa. Sepakbola bukan cuma urusan menendang bola, tapi juga organisasi. Organisasi di lapangan saja rumit, sehingga perlu mendatangkan pelatih dari luar negeri. Organisasi di luar lebih rumit lagi, apalagi untuk diisi oleh sekedar kepintaran dan jadi alat kepentingan. Seluruh sepakbola besar di dunia lahir ternyata lewat proses yang besar. Jadi kita tidak sedang kalah dalam soal bakat, tapi dalam tirakat. Dan tirakat itu sulit dilakukan oleh pihak yang hanya berisi kepentingan.
0 komentar:
Posting Komentar